Senin, 21 Februari 2011

SIRAMAN ADAT JAWA: PERNIKAHAN ADAT JAWA

SIRAMAN ADAT JAWA: PERNIKAHAN ADAT JAWA

PERNIKAHAN ADAT JAWA

Nuwun sewu, saya TRIWINARNI ingin menawarkan Acara Adat Jawa, semua perlengkapan acara lengkap. saya sudah 15 tahun mendalangi acara Pernikahan Adat Jawa. mulai dari Artis-kalangan biasa. Mari BISA HUBUNGI SAYA DI: 081932731369. sebelumnya saya ingin jelaskan apa itu Pernikahan Adat Jawa.  
Prosesi pernikahan adat jawa dimulai dengan acara siraman, yang dilakukan sebagai proses pembersihan jiwa dan raga yang dilakukan sehari-hari sebelum ijab kobul.
Ada 7 (tujuh) pitulungan (penolong) yang melakukan proses siraman, artinya merupakan campuran dari kembang setaman atau yang disebut Banyu Purwitosari yang diambilkan dari 7 sumber mata air (sumur). Dimulai dari siraman oleh orang tua calon mempelai, kemudian siraman oleh pemaes (penghias) yang dilanjutkan dengan memecahkan kendi. Menginjak malam acara dilanjutkan dengan midodareni, yaitu malam kedua mempelai melepas masa lajang. Dalam acara yang dilakukan dirumah kediaman perempuan ini diadakan acara nyantrik untuk memastikan pengantin laki-laki akan hadir pada ijab kobul dan kepastian bahwa keluarga mempelai perempuan siap melaksanakan perkawinan dan upacara panggih.
Upacara Panggih
Selesai acara akad nikah dilakukan upacara Panggih, dimana kembang mayang dibawa keluar rumah dan diletakkan dipenyimpanan dekat rumah yang tujuannya untuk mengusir roh jahat. Setelah itu pengantin perempuan yang bertemua dengan pengantin laki-laki akan melanjutkan upacara dengan melakukan rangkaian kegiatan :
1. Balangan Suruh, yaitu melempar daun sirih yang melambangkan cinta kasih akan kestiaannya berdua.
2. Wiji Dadi, mempelai laki-laki menginjak telor ayam hingga pecah, kemudian mempelai perempuan membasahi kaki sang suami dengan air bunga. Proses seperti ini melambangkan seorang suami dan ayah yang bertanggung jawab terhadap keluarganya.
3. Pupuk, Ibu mempelai perempuan mengusap mempelai mantu laki-laki sebagai pertanda ikhlas menerimanya sebagai bagian dari keluarganya.
4. Sinduran, artinya disini berjalan perlahan-lahan dengan menyampirkan kain sindur sebagai tanda bahwa kedua mempelai sudah diterima sebagai keluarganya.
5. Timbang, kedua mempelai di pangkuan bapak mempelai perempuan sebagai tanda kasih sayang orang tua terhadap anak dan menantu sama besarnya.
6. Kacar-kucur, yang dituangkan ke pangkuan perempuan sebagai simbol pemberian nafkah.
7. Dahar Klimah, saling menyuapi satu sama lain yang melambangkan kedua mempelai akan hidup bersama dalam susah maun senang.
8. Mertui, orang tua mempelai perempuan menjemput orang tua mempelai laki-laki di depan rumah untuk berjalan bersama menuju tempat upacara.
9. Sungkeman, kedua mempelai memohon doa restu dari kedua orang tua.
bagi yang berminat silakan hubungi saya langsung ya bagi yang ingin pernikahannya dilaksanaken dalam adat jawa.masih banyak lagi yang ingin saya tawarkan. saya juga mengadakan Paket hemat bagi yang ingin memesan. silakan hubungi saya. maturnuwun